5 Jenis Vaksin yang Perlu Dilengkapi Sebelum Menikah

5 Jenis Vaksin yang Perlu Dilengkapi Sebelum Menikah
Credit: Freepik

Bagikan :


Persiapan menikah ternyata bukan hanya perlu kesiapan mental dan finansial saja. Dari segi kesehatan fisik, pria dan wanita yang akan menikah juga perlu melakukan pemeriksaan kesehatan fisik. Yang tidak kalah penting, para calon pengantin juga dianjurkan melengkapi beberapa vaksinasi sebelum menikah untuk pencegahan penyakit yang dapat muncul setelah menikah.

 

Jenis-Jenis Vaksin yang Dianjurkan Sebelum Menikah

Selain melakukan pemeriksaan kesehatan, penting bagi calon pengantin untuk melengkapi sejumlah vaksinasi. Vaksinasi ini diperlukan untuk melindungi diri dari penyakit yang dapat menular melalui hubungan seksual juga mencegah penularan penyakit dari ibu ke janin. Berikut ini beberapa jenis vaksin yang perlu dilengkapi calon pengantin:

1. Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) dan TT (Tetanus Toksoid)

Vaksin DPT adalah jenis vaksin kombinasi yang dapat memberi perlindungan untuk penyakit difteri, batuk pertusis dan tetanus. Vaksin DPT termasuk imunisasi wajib pada bayi dan anak-anak yang bisa diberikan pada bayi usia 2-18 bulan.

Sedangkan untuk vaksin tetanus, dapat diberikan pada calon pengantin wanita terutama jika belum pernah mendapat vaksin DPT dosis lengkap. Vaksin tetanus diperlukan calon pengantin untuk menghindari penularan virus tetanus ketika berhubungan seksual.  Selain itu vaksin TT juga diperlukan untuk menghindari infeksi tetanus ketika ibu harus melahirkan di kondisi darurat di tempat dan peralatan yang tidak steril.

 

2. Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella)

Vaksin MMR untuk mencegah penularan penyakit campak, gondongan dan rubella termasuk salah satu vaksin yang dianjurkan bagi pasangan calon pengantin. Pemberian vaksin MMR bisa diberikan baik pada pria maupun wanita.

Dilansir dari NHS, pemberian vaksin MMR tidak dianjurkan bagi ibu hamil karena dapat membahayakan janin. Vaksin MMR sebaiknya diberikan 4 bulan sebelum menikah atau setidaknya 1 bulan sebelum merencanakan kehamilan. Untuk itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan pasangan mengenai jadwal vaksin MMR yang ideal sesuai dengan kondisi Anda.

 

3. Vaksin HPV (Human Papillomavirus)

Virus HPV (Human Papillomavirus) adalah penyebab utama kasus kanker serviks pada wanita dan penyebab penyakit kutil kelamin pada pria. Untuk melindungi diri dari penyakit tersebut, para calon pengantin juga dianjurkan melengkapi vaksinasi HPV sebelum menikah.

Biasanya dokter akan merekomendasikan pemberian vaksin HPV sekitar 6 bulan sebelum menikah. Pemberian vaksin HPV setelah terinfeksi dianggap kurang efektif untuk mengurangi keparahan infeksi virus.

Vaksin ini dapat diberikan dari usia anak-anak, remaja hingga usia 26 tahun. Jika Anda sudah berusia lebih dari 27 tahun dan ingin mendapatkan vaksin HPV, Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.

 

4. Vaksin Varicella (Cacar air)

Vaksin varicella atau cacar air termasuk salah satu vaksin yang dianjurkan bagi calon pengantin baik pria maupun wanita. Vaksin ini penting diberikan terutama jika Anda belum pernah tertular cacar air hingga dewasa.

Biasanya vaksin ini diberikan sekitar satu bulan sebelum menikah. Pemberian vaksin varicella pada orang dewasa bermanfaat untuk melindungi janin dari risiko terkena cacar air. Infeksi virus cacar air pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko janin mengalami cacat lahir.

 

5. Vaksin Hepatitis B

Vaksin hepatitis B efektif untuk mencegah penularan virus hepatitis B yang dapat menular melalui hubungan seksual dan pemakaian barang-barang pribadi secara bergantian. Selain itu vaksin hepatitis B juga dapat mencegah penularan virus hepatitis B dari ibu ke janin.

Vaksin hepatitis B dapat diberikan untuk segala usia, dari dewasa hingga anak-anak. Pada orang dewasa, pemberian vaksin hepatitis B biasa diberikan sekitar 6 bulan sebelum menikah.

 

Selain menjalani pemeriksaan kesehatan pranikah (premarital check up), calon pengantin juga dianjurkan melengkapi vaksin untuk mencegah penularan penyakit berbahaya pada pasangan hingga dari ibu ke anak. Konsultasikan dengan dokter mengenai jadwal pemberian vaksin bersama pasangan untuk mendapat jadwal yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

 

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 05:11